Jumat, 10 Februari 2012

Cinta 'Ku BERAT di ONGKOS (sebuah review kembali video MARIO TEGUH)

Pagi yang sejuk, mendapatkan sebuah pesan singkat dari seorang adik tingkat yang di banggakan dan selalu ku panggil dengan sebutan Junior. Kurang lebih isi pesan singkatnya demikian.
“Mas, video Mario Teguh kemaren apa judulnya? Ntar minta kopi videonya ya?”

“Cinta ‘ku Berat di ONGKOS, kalau ada kesempatan akan di simpulkan dalam sebuah catatan . Semoga semangat ini masih ada.” 



Karena itulah semua ide dan penulisan catatan ini di tulis dengan hati. Sangat jarang ya saya membahas perkara tentang cinta secara lebih dalam, karena jujur saya kurang berpengalaman mengenai hal ini (selalu saja berusaha menghindari dengan perkara ini, cukup tajam untuk menambah beban hidup saja *tipikal orang yang keras terhadap sesuatu yang baginya merugikan) tapi cukup bisa memaknainya selama ini dengan kesesuaian pada paradigma kebaikan yang menurutku penting dan berguna saja dalam kehidupanku. Pada pembahasan ini kebanyakan saya khususkan mengacu kepada pengertian cinta dengan dan kepada seorang kekasih, jadi bukan CINTA dalam pengertian umum. Saya akan berusaha mengingat kembali beberapa poin penting dari video yang saya dapatkan di sebuah warnet di sekitar Martapura beberapa miinggu yang telah lewat. Berhubung video kemaren tidak sempat di pindahkan dari flashdisk ke laptop jadi hanya akan menuliskan poin penting yang di ingat saja (tidak bisa memutarnya  secara berulang-ulang untuk menulis semua kata-kata penting dalam video tersebut). Semoga ini bisa memberikan inspirasi. Amiin ya Rabb… Dalam catatan ini sepertinya lumayan banyak untuk disebut sebagai sebuah catatan pendek. *kalimat terakhir ditulis setelah sampai dengan semangat mengetik di paragraf ke 7.

    Dalam beberapa sesi pertama, Pak Mario menjabarkan bagaimana hubungan cinta beratnya BIAYA yang akan membebani kedua belah pihak, baik itu si pria atau si wanita. Dalam sesi itu kesimpulannya demikian. Ketika kita menjalin hubungan dengan seseorang, sebuah kepastian kita akan mengeluarkan biaya. Pak Mario menekankan biaya ini mengacu kepada hal yang paling mendasar. Sebuah contoh : pulsa, bensin dan uang. Kita memang tidak dapat menghindari beberapa biaya yang akan menjadi persyaratan mendasar dalam menjalin dalam suatu hubungan dan memang inilah SYARATnya yang harus dipenuhi.  Nah, sekarang pihak mana yang harus menangggung semua persyaratan biaya itu? Apakah pihak laki-laki atau di pihak perempuan, coba Anda tebak dulu sebelum melanjutkan membaca. Jawabannya adalah…. Kedua pihak harus menanggung semua beban dan biaya tersebut, masing-masing. Apa tadi Anda berpikiran bahwa biaya itu harus di tanggung di pihak perempuan jika Anda laki-laki dan jika Anda perempuan menjawabnya di pihak laki-laki? Hayooo….  Harus dipertanyaan nih apakah Anda ingin enaknya saja dalam menjalin hubungan selama ini. *jangan dimasukkan ke dalam hati. Intinya, semua biaya haruslah di tanggung sama rata dan tidak melimpahkan semua biaya kepada satu pihak saja.


Biaya yang dimaksud di atas bukan hanya soal bensin, pulsa, uang atau perkara materi lainnya. Dalam pemaknaan saya, semua biaya adalah semua tanggung jawab dan resiko yang harus ditanggung bersama dalam menjalin sebuah hubungan. Nah, kini bagaimana cara kita mendapatkan semua persyaratan tersebut? Tentunya kalau mau beristri harus punya kerjaan dan penghasilan yang cukup kan sobat? Dan bagi yang wanita juga bisa membangun dirinya menjadi sosok yang lebih baik untuk calon suaminya. Jadi ingat kata-kata satu hari yang lalu dari seorang sahabat, “Yuni Kartika”. Katanya, “Memang benar mas dan aku percaya bahwa, seseorang yang baik pastilah akan mendapatkan jodoh yang baik” Semoga kita bisa menjalani tahap-tahap kehidupan ini dengan kebaikan.


 Kata Pak Mario.
Itulah sebabnya engkau harus membangun daya tarik pribadi yang aslinya dari dalam dirimu sendiri. Nilai diri aslimu akan menarik kekasih yang asli cintanya.

Sesi selanjutnya. Ini tentang PENGORBANAN, KESETIAAN dan PENGHARGAAN kepada pasangan. Dalam perspektif dimana Anda mengartikan sebuah pengorbanan yang sesungguhnya? Saya akan mengajukan sebuah pertanyaan kepada Anda yang akan saya jawab di bagian akhir dalam catatan ini.
Apakah Anda mengartikan sebuah pengorbanan dengan pengertian ini, “Pengorbanan adalah langkah atau tindakan kita untuk memilih kebaikan dan meningkalkan sebuah keburukan yang dimiliki sebelumnya?

Sulit dipahami? Akan saya sederhanakan dalam sebuah ilustrasi. Ketika Anda berpacaran dengan wanita yang sangat membenci laki-laki perokok. Dia menyuruh Anda untuk berhenti merokok dan Anda selalu berusaha meningkalkan kebiasaan buruk tersebut dalam sebuah pemahaman “Aku akan berkorban (meninggalkan kebiasaan merokok) demi dia.”

itu sebuah penjelasan tentang pemahaman pengorbanan adalah langkah atau tindakan kita untuk memilih kebaikan dan meningkalkan sebuah keburukan yang dimiliki sebelumnya. Simpan dulu jawaban bahwa Anda membenarkan paradigma ini BENAR atau SALAH.

Sekarang kita akan membahas mengenai KESETIAAN.  Kalimat yang dikatakan Pak Mario demikian *yang saya ingat, semoga tidak merubah maksud dan makna.

“Berapa banyak laki-laki yang membuat wanita bertekuk lutut dihadapannya?

Dengan nada yang tegas dan dengan penekanan gaya bicara seperti membuka sebuah realita yang banyak dihadapi sekarang ini, tapi pertanyaan itu dilanjutkan dengan penjelasan dan kalimat berikut:

“Yah…. Berapa banyak -laki yang membuat wanita bertekuk lutut dihadapannya karena si laki-laki bersembunyi di bawah ranjang dan si wanita berkata : “Hei ! Keluar kau dari bawah sana?.”

Ini bagian yang saya paling sukai dalam sesi pembahasan KESETIAAN di video itu. *tapi mengerti kan maksud yang saya jelaskan di atas? Maksudnya demikian, berapa banyak wanita yang membuat si pria takut kepada istrinya dan bersembunyi di bawah ranjang. Jadi bukan si pria yang jadikan istri budak, tapi sebaliknya. *maknai sendiri apa yang dimaksud di balik cerita ini osh?

“Dalam percintaan, hukum untuk memenangkan kesetiaan adalah kesetiaan”
Mario teguh.

Pemaknaan saya, kesetiaan memang hal yang sangat penting dalam menjalin sebuah hubungan. Karena kesetiaanlah sebuah hubungan dapat terasa hidup dan berkembang. Tapi pada kenyataannya, kesetiaan di zaman sekarang sangat sulit untuk ditemukan. Kesetian dalam pengerian ini adalah kesetiaan yang penuh dengan kasih sayang dan pengertian. Apakah Anda berharap dapatkan kesetiaan ini diberikan dari orang lain kepada Anda atau Anda yang ingin berusaha MEMULAI untuk memberikan kesetian ini. Saya percaya Anda adalah orang yang bijak dalam memilih. Memenangkan sebuah kesetiaan sejatinya hanya dengan sebuah kesetiaan yang sesungguhnya, meski ini sulit. Akan lebih sulit mempertahankan sebuah KOMITMEN kesetiaan itu bagi salah satu pihak ketika menghadapi suatu masalah yang besar dalam hubungan. Jadi ingat sebuah jawaban Reetweet seorang sahabat tadi siang “Rahma”. Dalam Tweet itu katanya, “Laki-laki dinilai bukan dalam hal mempertahankan sebuah janji , tapi  menepati sebuah hal yang disebut KOMITMEN” *semoga tidak merubah makna. Tapi dipembahasan ini bukan hanya laki-laki osh? Tapi wanitanya juga.

PENGHARGAAN, di sisi ini dalam video tersebut Pak Mario menjelaskan bahwa kunci utama dari sebuah kebahagian yang akan di rasa sampai tua adalah perasaan penghargaan kita kepada pasangan.  Akan sangat membahagiakan ketika kita dihargai pasangan kita bukan?

Suruhlah istri Anda berdandan dengan sangat cantik (meski pada saat itu dia sudah tua) dan katakan kepadanya bahwa Anda sangat mencintainya. Katakanlah terima kasih kepada pasangan Anda, karena sudah memberikan kebahagiaan, anak-anak yang soleh dan rumah. Meski masih kontrakan. *tapi ini contoh serius. Mudah bukan mengatakan ini? Meski aku tahu ada beberapa hal yang membuatnya sulit. Tapi kenapa kita tidak bisa menghargai dan mengatakan semua itu kepada sosok yang kita cintai ketika muda dulu. *ini persiapan rencana buat pasangan kita semasa tua nanti osh? Hehehe....


     Kembali ke perkara biaya, memang ketika kita memilih seorang pasangan dengan sebuah modal yang banyak untuk mendapatkan CINTA, kita akan dapatkan kekasih yang tinggi biayanya. Dalam pembahasan ini saya mengakui sulit bagaimana memaknainya. Apakah ada yang bisa menjelasannya bagaimana? Menurutku sih, aku tidak memandang sebuah biaya atas cinta yang akan aku dapatkan meski dengan banyak modal. Jadi ingat perkataan seorang  guru agama Islam di masa MTs dulu “Pak Udin” kalau beliau ceramah, siswa mana yang tidak mendengarkannya? sosok guru yang sangat inpiratif. *kok banyak yang diingat sih? Karena selalu suka menyimpan perkataan dan informasi penting dari orang lain.



Beliau mengatakan demikian, “Mengenai Mahar (kata orang banjar Jujuran), bapak lebih suka kepada sorang pria yang menyerahkan Jujurannya dengan harga yang paling tinggi sesuai kemampuannya! Karena harga dari wanita itu sendiri memang mahal.” Satu kata lagi yang aku ingat dari beliau. “Wanita bapak istilahkan sebagai gelas kaca yang sangat mahal, apalbila itu pecah. Maka tidak ada yang bisa menggantinya.”


*meski kita tahu Rasulullah juga menyenangi mahar yang sederhana osh? Karena rasulullah menyarankan mahar yang mudah dan tidak mematok berapa mahar yang harus di berikan, ini untuk tidak menyulitkan pernikahan.

"Cinta yang mulia memang harus berbiaya tinggi"
Mario Teguh.

*kutipan. Maaf, banyak mereview kata-kata Mario teguh, bukan memandang secara khusus dengan pandangan Islam sebagaimana seharusnya dengan mengutip berbagai hadits atau ayat Al-Qur’an. Saya hanya ingin mempertahankan tema tujuan penulisan dan menujukan catatan ini bisa di baca secara damai oleh lainnya.

Mengenai pendapat Pak Udin, aku menyetujuinya. Sesungguhnya CINTA memang tidak dinilai dari uang. Tapi pada saat pernikahan mingkin pendapat beliau bahwa wanita harus menilai pria dari kesungguhannya (komitmenya). Jadi si pria kayaknya dalam hal ini harus memberikan semuanya kepada si wanita. *waah… jadi belum siap hadapi pernikahan. Ya iyalah!! Kuliah aja belum beres. Wkwkwkw…..  Sungguh belum ada kepikiran mau nikah disaat muda. Hahaha…. Banyak sosok yang inpiratif, salah satunya semua orang yang ditandai dalam catatan ini. Terima kasih atas fragmen kenangan kalian…. :)

Jika engkau mengajukan harta sebagai modal untuk memenangkan cinta,  yang kau dapat adalah kekasih yang tinggi biaya perawatannya.
Jika engkau membanggakan wajah yang mudah dikasihani,
semoga kau dapat kekasih yang banyak bersedekah kepadamu.
Mario Teguh.

    Saya akan manarik semua kata saya soal pengorbanan. Sebuah kesalahpahaman ketika kita mengartikan pengorbanan adalah menghindari atau meninggalkan keburukan dan menggantinya dengan kebaikan, seperti contoh sederhana sebelumnya tentang istri yang menyuruh suaminya berhenti merokok.  Memang hal ini bisa kita sebut sebagai pengorbanan juga, tapi di dalam pembahasan ini pengorbanan yang sesungguhnya adalah ketika kita memilih kebaikan yang lebih besar diantara semua kebaikan yang tersedia untuk kita. Inilah yang disebut sebagai pengorbanan yang sesungguhnya. Akan saya sederhanakan,


     Saya memegang beberapa lembar kertas putih di tangan sebelah kiri saya. Saya kemudian menarik sedikit ke atas SATU kertas dari banyak lembar kertas yang tadi. Secara langsung, kita melihat satu kertas tersebut sebagai pilihan kita. Dengan tangan kanan saya, saya memegang satu kertas putih yang kelihatan mencolok itu dan tangan kiri saya yang tadi memegang semua kertas putih itu saya lepas semuanya. *bejatuhanlah semua kertas kecuali selembar kertas putih di tangan kanan saya.


    Itulah penggambaran sosok pengorbanan yang sangat bijak. Bagaimana kalau kita kaitkan dalam hal memilih jodoh, penentuan kebijakan dan perkara kecil dalam kehidupa lainnya. Semoga bisa memaknai dengan sesempurna apa yang bisa saya harapkan. Penulisan ini tidak bemaksud menasehati, tapi sungguh hanya ingin membagikan sedikit apa yang diketahui kepada mereka yang disayangi. Kalian…. Semoga dari hati akan turun ke hati….

    Satu lagi kutipan terakhir dari Pak Mario. Tapi maknai sendiri….
Lebih baik mencintai yang tak bisa kau miliki,  daripada memiliki yang tak bisa kau cintai.
Mario Teguh.

    Siapkah Anda memilih pasangan Anda? Saya? Belum siap…. Hohohoo…. Perjalanan hidup kita masih panjang, jadi lakukanlah yang terbaik untuk dirimu dan keluargamu. *prinsip saya kini tentang hal ini. Karena  masih banyak hal lagi yang perlu disiapkan dan di pertimbangkan. Bagi yang kini sudah menjalani hubungan dengan kekasihnya. Jaga dan pertahankanlah cinta…. sesuai batasan dan dengan serius…. Bijaknya, datang ke rumah CALON mertua dengan berani dan katakan. “Saya memiliki hubungan istimewa dengan anak Anda” Bahasa kasarnya demikian, yaa sekedar silaturahmilah dengan kedua CALON orang tuamu. *ini salah satu yang membuat saya belum siap…. Wkwkwkwk…. *ini saran seorang sahabat saya, katanya : “kalau qmu mau pacaran dengan seseorang yang memang kau cintai dengan serius, datanglah ke orang tuanya…”  Hal ini bikin konsisten jadi jomblo dulu dah…. Belum siap di tanyai, “Apa yang kau punya untuk anakku? Sejuta MAWAR ? “ *iklan XL….